Menjawab tantangan berita kesehatan viral di era digital memang tidak mudah. Saat ini, informasi seputar kesehatan dapat dengan mudah tersebar melalui berbagai platform media sosial. Namun, sebagai masyarakat yang cerdas, kita perlu selektif dalam menyaring informasi yang benar dan relevan.
Menurut dr. Reisa Broto Asmoro, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan, “Kita harus waspada terhadap berita kesehatan yang viral di media sosial. Banyak informasi yang tidak memiliki dasar ilmiah dan justru dapat menyesatkan masyarakat.”
Dalam menanggapi berita kesehatan viral, kita perlu memastikan informasi tersebut berasal dari sumber yang terpercaya. Menurut Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), “Sumber informasi yang dapat dipercaya adalah lembaga kesehatan resmi seperti Kementerian Kesehatan, WHO, atau IDI sendiri.”
Selain itu, penting juga untuk melakukan cross-checking informasi dengan sumber lain sebelum menyebarkannya lebih luas. Hal ini bertujuan untuk memastikan kebenaran informasi yang didapat. Menurut dr. Alvino, seorang praktisi kesehatan, “Tindakan preventif seperti ini sangat penting untuk menghindari penyebaran informasi yang salah dan berpotensi merugikan.”
Tantangan berita kesehatan viral di era digital memang memerlukan kerja sama dari seluruh masyarakat. Kita perlu bijak dalam menyikapi informasi yang diterima dan tidak mudah terpancing emosi oleh berita yang belum terverifikasi kebenarannya. Dengan demikian, kita dapat lebih mudah menanggapi tantangan tersebut dan menjaga kesehatan kita serta orang-orang di sekitar kita.